Niat Shalat Tarwih Dan Sejarah Shalat Tarawih - Sholat tarawih atau taraweh buknlah ibadah yang asing lagi bagi umat islam di seluruh dunia, meski pun ibadah sholat ini dikerjakan hanya saat bulan Ramadhan yang berarti hanya selama sebulan dalam waktu setahun. Sholat ini dikerjakan berjamaah di masjid atau mushola dengan jumlah raka'at bermacam-macam tapi kebanyakan melakukannya sebanyak 23 raka'at yang terdiri dari 20 raka'at sholat tarawih dan 3 raka'at adalah sholat witir.
Waktu menjalankan ibadah sholat tarawih adalah sesudah sholat isya sekitar jam 19.00 hingga 20.30 malam. Jika puasa di bulan ramadhan humunnya adalah wajib, maka menjalankan ibadah sholat tarawih hukumnya adalah sunnah yaitu apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa. Meski pun sholat tarawih bukanlah hal yang aneh lagi dalam agama islam, sayangnya banyak orang yang tidak tahu asal muasal, dan lebih parahnya lagi banyak orang yang bahkan tidak hafal niat sholat tarawih. Tapi, anda tidak perlu khawatir lagi karena berikut ini kami akan memberikan niat sholat tarawih dan sejarah sholat tarawih seperti yang dilansir oleh masuk-islam.com dibawah ini.
Pengertian Sholat Tarawih
Pada suatu malam di bulan ramadhan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam keluar dari rumah menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum dibelakang beliau. Ketika subuh tiba, orang-orang berbincang tentang hal itu dan kemudian pada malam selanjutnya, jumlah jama'ah semakin bertambah daripada sebelumnya dan demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.
Pada malam keempat, masjid menjadi penuh sesak dan tidak mampu menampung seluruh jamaah, namun Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, dan akhirnya Rasullullah SAW keluar dari kamarnya untuk menunaikan shalat subuh. Setelah itu beliau berkhutbah, "saya sudah tahu tentang kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian hingga kalian tidak mampu melakukannya.".
Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan ini dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasullullah SAW wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Khalifah Umar Bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4 Hijriah, khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay Bin Kaad dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar berkata,"sebaik-baiknya bi'dah adalah ini.".
Imam Abu Yusuf pernah bertanya pada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih di masa kekhalifahan Umar Bin Khattab ini. Imam Abu Hanifah menjawab, "Tarawih itu sunnah muakkad (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukanlah seorang pembuat bid'ah. Beliau tidak pernah membuat sesuatu dari dirinya dan sesuai dengan masa Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan shalat sunnah ini dan mengumpulkan orang-orang pada Ubay Bin Kaab lalu menjalankan shalat itu berjamaah. Sementara jumlah sahabat melimpah baik dari kalangan Anshar atau kalangan Muhajirin dan tak ada satupun dari mereka yang mengingkari itu. Bahkan mereka sepakat dan memerintahkan hal yang sama.".
Raka'at Shalat Tarawih
Di zaman Rasullullah SAW, umumnya shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat. Hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan keberatan. Selain itu Rasullullah SAW juga tidak memberatkan shalat ini untuk ditunaikan di masjid karena beliau tidak ingin sahabat berfikiran bahwa shalat ini adalah shalat wajib. Sementara pada zaman Khalifah Umar Bin Khattab, beliau menambahkan shalat ini menjadi 20 raka'at karena berpendapat bahwa orang pada zamannya tidak keberatan lagi menunaikan shalat sebanyak itu. Shalat ini juga dibuatkan 20 raka'at shalat tarawih dan 3 raka'at shalat witir. Umumnya umat muslim di Indonesia dan Malaysia melakukan shalat tarawih sebanyak 23 raka'at.
Niat Shalat Sholat Tarawih
Terlepas dari jumlah raka'at dan niatnya, shalat tarawih pada umumnya sama saja seperti sholat wajib di hari-hari biasa. Untuk niat, ada sedikit perbedaan pada shalat tarawih, berikut ini niat shalat tarawih seperti yang silansir oleh blogkhususdoa.com dibawah ini.
Niat Shalat Taraweh Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala
Niat Shalat Taraweh Ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat Shalat Taraweh Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
Terima kasih sudah membaca artikel niat shalat tarawih dan sejarah shalat tarawih, semoga artikel Niat Shalat Tarawih Dan Sejarah Shalat Tarawih dapat bermanfaat bagi anda sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar